Memiliki keturunan memang dambaan semua orang terutama yang sudah
memiliki pasangan hidup. Terlebih lagi jika sudah menikah bertahun-tahun dan belum
juga dikaruniai momongan. Jika sudah rezeki dan waktu yang tepat itu tiba,
pasti sudah tidak sabar menunggu si jabang bayi lahir ke dunia.
Sumber gambar: unsplash.com
Tapi tunggu dulu, untuk kamu para wanita yang akan menjadi calon
ibu, kamu yang terbiasa makan makanan sembarangan atau minuman dengan pemanis dan
pengawet, mungkin harus mengerem kebiasaan kalian saat hamil. Karena apapun
yang ibu hamil makan, maka anaknya pun akan memakan juga. Dan itu akan
berdampak pada kesehatan si janin. Salah-salah langkah, bisa jadi nantinya
janin kamu malah mengalami iugr. Iugr? Apa sih maksudnya? Mari kita simak
ulasannya berikut ini.
Apa sih iugr itu?
Pengertian iugr menurut KlikDokter
adalah kondisi janin di dalam rahim yang terhambat pertumbuhannya. Kepanjangan
IUGR yaitu Intra Uterine Growth Restriction. Pertumbuhan janin yang
dikatakan terhambat apabila ukuran janin lebih kecil dibandingkan dengan usia
kehamilan. Dilansir dari lama Hello Sehat, berat janin yang kurang bisa disebut
sebagai SGA atau Small for Gestational Age.
Apa saja penyebab iugr?
Sesuai pengertian iugr yang mana memiliki keterkaitan kondisi
janin di dalam rahim. Maka penyebab iugr bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu
faktor ibu atau faktor plasenta dan faktor tali pusat. Pada saat plasenta
mengalami gangguan, maka pasokan oksigen maupun nutrisi yang dibutuhkan janin
tidak dapat tersalurkan dengan baik. Padahal dua hal penting inilah yang sangat
berpengaruh pada pertumbuhan janin. Posisi plasenta yang terlalu rendah juga dapat
meningkatkan risiko janin tidak mengalami perkembangan.
Tidak hanya plasenta, namun kesehatan ibu juga akan berpengaruh pada
kesehatan janin. Seperti pada kasus yang sering ditemukan adalah adanya penyakit
diabetes, preeklampsia, hipertensi, anemia, gizi buruk, penyakit menular
seksual, dan gangguan jantung pada ibu hamil. Kebiasaan pada ibu hamil juga
bisa mempengaruhi seperti mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, maupun
mereka yang memakai narkoba sebelum dan saat masa kehamilan.
Gejala janin iugr
Umumnya, iugr tidak memiliki gejala
dan biasanya terdeteksi setelah ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan. Jika
iugr didiamkan, maka bisa terjadi komplikasi pada kehamilan seperti lahir
prematur, bayi kekurangan oksigen, bahkan berujung kematian janin di dalam rahim.
Jika bayi berhasil dilahirkan, maka janin akan mengami gagal napas, gagal
ginjal, suhu tubuh yang tidak stabil, gangguan saraf, gangguan perkembangan,
jumlah trombosit rendah, dan peradangan usus akibat bakteri.
Selain itu, pergerakan janin juga mempengaruhi penilaian apakah
janin mengalami iugr atau tidak. Janin yang mengalami iugr biasanya tidak
bergerak dan jantungnya tidak berdetak. Saat ibu hamil melakukan pemeriksaan,
hasil dari USG trimester pertama maupun kedua tidak menunjukkan adanya
perkembangan, dan kadar HCG ibu hamil menurun.
Bagaimana mengatasi iugr?
Untuk memastikan kesehatan janin, maka para ibu hamil maupun calon
ibu juga perlu belajar seperti apa cara mengatasi iugr yang benar. Tidak hanya
itu, ibu hamil juga dapat mempelajari gangguan apa saja yang dapat terjadi
ketika masa kehamilan dan bagaimana cara mengatasinya atau mencegahnya. Berdasarkan
pengertian iugr, cara pencegahan dapat dilakukan oleh calon ibu untuk
mengurangi risiko terjadinya iugr.
Yang daoat dilakukan oleh para ibu adalah tidur cukup sekitar 6
hingga 8 jam saat malam hari, menghindari paparan asap rokok, tidak memakai
narkoba atau menyalahgunakan obat-obatan, menjauhi minuman beralkohol, dan mengonsumsi
makanan yang sehat bergizi seperti sayuran dan buah-buahan.